Tak Berkategori

Literasi Bahasa MTsN 1 Medan, Bawakan Puisi “Mata Luka Sengkon Karta”

Medan (Humas)

MTsN 1 Medan kembali menggelar kegiatan rutin literasi Selasa pagi. Pada hari ini, Selasa (10/06/2025), mulai pukul 07.15 WIB, halaman depan madrasah diramaikan oleh penampilan literasi bahasa yang dibawakan oleh siswa kelas VIII-I.

Kegiatan literasi kali ini mengusung tema literasi bahasa, dengan fokus pada ekspresi sastra melalui puisi. Kelas VIII-I dengan apik membawakan puisi berjudul “Mata Luka Sengkon Karta” karya Peri Sandi. Tiga orang siswa dari kelas tersebut berhasil menyajikan puisi dengan sangat baik, menarik perhatian seluruh hadirin.

Fitriani Pulungan, S.Pd., selaku pembina literasi, menjelaskan makna mendalam dari puisi tersebut. “Salah satu makna puisi tersebut adalah tentang perjuangan untuk kebenaran dan keadilan. Mari kita bersikap adil kepada diri sendiri maupun kepada orang lain,” ujar Fitri. Ia juga menekankan pentingnya sikap adil dalam pergaulan siswa. “Sebagai siswa, kita jangan memilih-milih teman, harus adil sesama teman dan tidak boleh membeda-bedakan,” tambahnya.

Rusdian Effendi, S.Pd, M.Pd., Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, menyampaikan bahwa kegiatan literasi bahasa ini jauh melampaui sekadar kemampuan membaca dan menulis. Menurutnya, literasi bahasa bertujuan untuk membentuk individu yang cakap dalam memahami, mengolah, dan menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai aspek kehidupan. “Literasi bahasa yang dibawakan hari ini dalam bentuk puisi menunjukkan penguasaan bahasa yang baik karena siswa dapat mengekspresikan ide, perasaan, dan imajinasi melalui puisi tersebut,” tutur Rusdian. Ia berharap penampilan ini dapat menginspirasi seluruh siswa MTsN 1 Medan untuk terus mengembangkan kemampuan literasi bahasa mereka.

Salah satu petugas literasi dari kelas VIII-I, Syahirah Zalfa Queensyah, mengungkapkan bahwa pemilihan puisi ini adalah hasil kesepakatan antara wali kelas, guru pembina, dan siswa kelas VIII-I. “Puisi tersebut sengaja kami pilih karena di dalamnya terdapat kritik sosial, aspek kemanusiaan, dan keadilan,” jelas Zalfa. Ia juga menambahkan bahwa persiapan latihan puisi ini cukup singkat karena terhambat asesmen akhir madrasah dan libur lebaran Idul Adha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *